Jumat, 01 Juli 2011

SOHC VS DOHC

Well.. pada motorcycle … teknologi SOHC ataupun DOHC banyak ditemui pada motor 4 stroke…!!! SOHC (Single Overhead Camshaft) sebagaimana elo bisa diliat digambar sebelah kanan… disebut single karena hanya mempunyai satu camshaft…!!! Dan melalui camshaft dan lifter (jendolannya)… atau kadang bisa menggunakan rocker arm.. yang menggerakkan valves baik intake valves ataupun exhaust valves…!!! Biasanya dalam 1 cylinder… yang SOHC mempunyai 2 valves… 1 untuk intake dan 1 untuk exhaust valves. Namun ada juga yang mendesign 4 valves… yaitu 2 untuk intake dan 2 untuk exhaust valves…!!! Namun hal ini akan cukup rumit mendesignnya… ditanya kenapa ??? Karena ini menyangkut timing… antara intake valves buka/tutup dan exhaust valves buka tutup kudu match timing nya.. kalau nggak .. bakalan dihajar ama piston…!!!
Gimana dengan DOHC (double overhead camshaft)…??? DOHC .. yah tentu saja menggunakan 2 camshaft…!!! Nah standard DOHC tuh 1 cylinder udah 4 valves… jadi yang pasti valve intake dan valve exhaustnya.. double dibandingkan dengan SOHC (yang standard lho)…!!! 

Terus impactnya gimana ??? Intake valves tuh khan buat nyemprot campuran udara + bensin… nah jika valvesnya double.. maka semburannya bakalan banyak… dan itu artinya more power… apalagi ditambah dengan compression tinggi… plus NOS… walah… melejit.. tuh motor…!!! Sering kali… DOHC tuh untuk ngimbangin 2 stroke… artinya untuk dapat mengejar kekalahan 2 langkah… maka valvenya di double in…!!! Walau tetep aza… ada waktu untuk itu…!!! Nggak heran istilahnya.. kalau pake bebek 4 stroke.. kudu diurut… apalagi yang SOHC…!!! Kalau 2 stroke nggak betele-tele kayak gini… makanya masih banyak 2 stroke lover… coz more speed…!!!
Khususnya motor cc kecil… DOHC dan SOHC ..sangat kerasa banget…!!! Teknologi DOHC pasti aza lebih mahal… (gampangnya aza.. lihat aza material yang digunakan.. dan ngukur timing nya lebih kompleks)..!!! FU-150 nerapin DOHC 150cc… (pertimbangan gue milih si FU salah satunya ini neh…) nah bisa dibayangin khan dengan cc 150cc… pake DOHC… pluz power to weight rationya yang lumayan… yah jadi ngacir…!!! Jup 135MX komeng… pakai 4 valve walau SOHC… juga lumayan… tapi kalau lainnya 2 valves… !!! Terus impactnya gimana…!!! 4 valves.. yah terang lebih ngacir dan boroz… sedangkan 2 valves … lebih lelet dan irit.. !!! Coba aza di langsam.. diaduin.. pasti yang lebih mati 4 valves duluan…. yah wajar… !!!  jadi jangan diperdebatkan ini.. lebih irit dan itu lebih boroz.. teknologinya aza udah ketahuan… tergantung kitanya mau milih yang gimana… betul…???

Pilih Injeksi Atau Karbu??????

Karburator

Karburator telah ada hampir sejak mobil itu sendiri ada. Fungsi nya dapat dijelaskan sebagai perangkat yang mensuplay bahan bakar ke mesin dalam jumlah tepat yang sesuai dengan udara yang ditekan melalui mesin oleh tekanan atmosfir. Biaya awal mesin karburator hampir lima kali lebih murah daripada sistem eletronik injeksi bahan bakar. Keuntungan yang jelas dari mesin karburator adalah bahwa hal itu tidak dibatasi oleh berapa banyak gas dipompa dari tangki bahan bakar. Ini berarti bahwa setiap modifikasi cam dalam upaya untuk membuat mesin "bernafas lebih baik" akan memungkinkan silinder untuk menarik lebih banyak bahan bakar melalui karburator sehingga campuran bahan peledak di ruang bakar lebih padat.

Kekurangan dari sistem karburator.

Pertama, dengan adanya peraturan untuk menuju emisi gas yang lebih rendah, mengendarai mobil dengan mesin karburator mungkin akan membuat anda mengalami kesulitan jika berada di kota-kota besar. Kedua, ekonomis bahan bakar yang berarti juga menghemat biaya jelas bukan sesuatu yang dapat Anda harapkan dari karburator standar. Anda harus menseting karburator mesin Anda untuk mengimbangi perubahan cuaca dan kondisi atmosfer.
 
Injeksi bahan bakar 
 
Direct Fuel Injection - Jenis injeksi bahan bakar ini merupakan yang terbaru dalam teknologi injeksi bahan bakar umum pada mesin dua dan empat stroke mesin bensin. Serupa dengan mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan melalui jalur common rail langsung ke dalam silinder. Biaya dari jenis sistem injeksi bahan bakar relatif lebih tinggi. Bahan bakar lebih efisien, output daya lebih tinggi dan emisi gas yang lebih rendah adalah keuntungan langsung sistem injeksi bahan bakar. Penggunaan bahan bakar dan timing injeksi bisa tepat dikendalikan sesuai dengan kondisi beban. Kecepatan mesin ditentukan oleh waktu pengapian dan fungsionalitas injeksi bahan bakar dikontrol secara cermat oleh EMS (mesin unit control).

Port Fuel Injection - Ini mungkin tipe yang paling umum dari sistem injeksi bahan bakar yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Bahan Bakar disuntikkan pada setiap pengambilan port, biasanya terletak di kepala silinder dan intake manifold. Desain yang melekat dari jenis sistem injeksi bahan bakar memungkinkan untuk cukup sedikit fleksibilitas dalam desain intake-manifold. Pernapasan mesin membaik, dalam hal ini memungkinkan untuk modifikasi super-turbo dan pengisian menjadi sangat sesuai.
 
Throttle Body Injection - Throttle injeksi tubuh adalah yang paling sering digunakan dalam desain untuk carburator mesin pada umumnya. Nosel injektor bahan bakar yang menyuntikkan bahan bakar di atas pisau throttle. Campuran bahan bakar dan udara kemudian dibawa melalui saluran intake ke ruang pembakaran. Sistem injeksi ini ditemukan antara tahun 1980-1995. Keuntungan terbesar dari sistem ini adalah bahwa hal itu relatif rendah biaya dan banyak komponen pendukung seperti intake manifold, filter udara, dan saluran bahan bakar routing yang dapat digunakan kembali.
 
Kesimpulan
Sudah jelas bahwa langkah-langkah yang dibuat dalam pengembangan sistem pengisian bahan bakar adalah untuk membuka jalan agar meningkatkan kinerja, mengurangi emisi bahan bakar, dan kehandalan mesin bisa lebih ditingkatkan.

Info motor Matik

Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin, sekilas memang memiliki teknologi yang sama. Tapi, apakah kita akan mengambil salah satunya tanpa pertimbangan. Ada baiknya kita cermati ulasan perbandingan antara ketiganya berikut ini :
1. Yamaha Mio
Yamaha Mio Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia. Bagaimana tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak share penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Kalaupun ada yang kurang dari sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku manual ''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport. Selain itu, penyakit bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang.
Dari sisi mesin, Mio tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus'' oleh bengkel.
2. Honda Vario
Honda VarioYang satu ini sangat-sangat diwaspadai oleh Yamaha. Maklum, Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini.
Dari sisi mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX? Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di MX. Waspada.
Diprediksikan nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar. Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR, Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi.  
Dari sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga label harga berapa pun asal ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.
3. Suzuki Spin
Suzuki Spin, standar, belum modifikasiDibanding kedua kompetitornya, keunggulan Spin cuma satu, kapasitas paling besar 125 cc. Lainnya tergolong biasa saja. Bentuknya juga lebih condong ke Mio. Dengan kapasitas 110 cc saja matik sudah terasa boros bila dibanding bebek, bagaimana bila 125 cc? Ini bisa jadi kelemahan sekaligus keuntungan Spin. Penggila kecepatan, tentu akan memilih Spin yang memiliki kapasitas terbesar.  
Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun free service dan ganti oli. Ini sangat menguntungkan di masa sulit seperti ini. Belum lagi soal servis dan garansi, Suzuki yang paling andal dari dulu. Berani sekali dan jadi pelopor di antara kompetitor lainnya. Jadi jika konsumen membeli Spin, tidak usah pusing memikirkan servisnya.  Apalagi teknologi mesin Step masih sebelas dua belas dengan Shogun 125 series/Arashi seperti layaknya Mio dengan Vega series/Jupiter series. Tidak menggunakan radiator. Simpel.

Cara Merawat Motor Matik


Ruang pembakaran adalah bagian terpenting dalam sebuah mesin berbahan bakar minyak. Bagaimana tidak, ruang pembakaran ini adalah sebagai proses utama yang mengakibatkan adanya tenaga mekanis yang menggerakan motor kita.
Ruang pembakaran (Combustion chamber) akan sangat kotor sekali bila perawatan kurang telaten. Kotoran dan kerak di ruang pembakaran ini bisa dihasilkan dari Oli, Bahan Bakar, atau kotoran yang masuk melalui knalpot (karat, kerikil, dll). “Tidak ada pembakaran yang sempurna, ia pasti menghasilkan deposit kotoran di ruang bakar” Kata Andre dari Dutamatic Bandung. Pada motor matic yang rata-rata menggunakan RPM dan kompresi yang lebih tinggi dari motor bebek, hal ini perlu untuk lebih diperhatikan, selain selalu merawat motor ke bengkel resmi tentunya.
Combustion Process

Akibatnya deposit atau kotoran di ruang bakar yaitu bisa mengurangi efisiensi dari pembakaran, atau yang lebih parah bisa membuat mesin “loss kompresi” karena kotoran menempel di bagian klep dan membuat kompresi hilang, gejalanya bila kick starter kita bejek sama sekali tidak ada beban. Yup, kotoran sekecil apapun yang menempel di klep membuat kompresi yang dibutuhkan untuk pembakaran menjadi hilang. Nah kalau sudah begini, tentu motor sulit atau bahkan tidak dapat dihidupkan. Kalau sudah parah, tentu mesin harus dibersihkan secara manual (turun mesin / overhoule) tentu biaya yang akan dikeluarkan tidak sedikit bukan?
Nah saya ada sedikit tips untuk membersihkan ruang pembakaran ini. Sebaiknya Membersihkan ruang pembakaran ini dilakukan secara rutin, misalnya setiap 10.000 kilometer. Apa yang kita butuhkan adalah sebuah “Combustion Chamber Cleaner”.
Combustion Chamber Cleaner
Bentuknya dalam botol kaleng, mirip dengan Carburator Cleaner, hanya saja ia memiliki formula yang dikhususkan (jauh lebih keras dari Carburator Cleaner) untuk meng-oksidasi kotoran dan membuangnya melalui knalpot.
Penggunaannya kurang lebih sama dengan Carburator Cleaner;
Pertama, buka dahulu selang dari filter udara ke karburator, pada intake/sambungan karburator selang filter udara ini lah kita akan menyemprotkan Combustion Chamber Cleaner.
Kedua, nyalakan motor, kemudian tarik gas sampai RPM/Putaran tinggi Semprotkan Combustion Chamber Cleaner kepada mulut karburator, usahakan motor jangan sampai mati. Ulangi sekali lagi, kali ini sampai motor mati. Kemudian biarkan selama 15 menit supaya Combustion Chamber Cleaner bekerja.
Ketiga, setelah 15 Menit, nyalakan mesin, dan tahan pada rpm sedang. Pada fase ini, knalpot akan mengeluarkan asap berwarna putih dan bau yang sangat menyengat. hati-hati jangan dihirup. Biarkan putaran mesin pada rpm sedang ini selama beberapa menit sampai bau dan asap putih yang keluar dari knalpot menghilang dengan sendirinya.
Langkah seperti ini dapat di ulang selama seminggu sekali, sampai botol “Combustion Chamber Cleaner” habis (3-4 kali pemakaian). Nah, dengan langkah ini deposit kotoran akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Saran saya, gunakan Bahan bakar yang sesuai dengan motor anda, usahakan menggunakan bahan bakan non-timbal, Ganti oli dan bersihkan filter udara secara rutin.

Berikut cara merawat motor matik yang perlu Anda ketahui :
- Lakukan servis umum rutin 2 bulan sekali, cek karburator, cek busi, buka filter udara dan cek rantai.
- Perhatikan V Belt (letaknya disamping roda) diganti tiap 25.000 km dan diservis tiap 10.000 km.
- Oli mesin sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin. Ganti oli tiap 2.000 km, jangan menanti minyak pelumas berwarna kehitam-hitaman karena mempengaruhi kelenturan daya tarik mesin.
- Servis karburator tiap 3 bulan sekali.
- Tiap 15.000 km klep wajib dibersihkan agar mesin dalam kondisi bagus dan motor tidak ngadat atau mogok, biasanya kotoran sering mengganjal di klep.
- Sebaiknya servis motor di bengkel resmi yamaha, jika ada kerusakan lebih mudah ditangani.
- Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, hidupkan mesin dengan menarik cuk dan gunakan starter kaki. Biarkan mesin hidup sekitar 5 menit supaya sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Kemudian kembalikan letak cuk dan motor siap digunakan.
- Periksa tekanan angin ban, jangan terlalu keras dan juga jangan kurang angin.
- Gunakan selalu spare part asli. Lebih baik mahal sedikit tetapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli meski murah tetapi tidak tahan lama.